Sunday, June 18, 2006

Puisi "Yogya Berguncang"

Ketika mereka penat berbaring
tertidur lelap dalam impian khayalnya
akan menjelang datangnya sebokor nasi
mengganti peluhnya menjadi padi melimpah

tetapi masih menjadi impian khayalnya
dalam buaian picingan matanya
tubuhnya penat tak bergeming
beralas bumi Yogya nan permai

sekejap datang bergeretak
bergetar diselingi gemuruh bumi
berujung di gunung Merapi berasap murka
menngemingkan alas tidurnya
terguncang ...
tergugah...
terperangah...

matanya terbelalak
hatinya terperangah kejut
kala bergeretakan runtuh berkeping-keping
memporak-porandakan huni rakyat
memporak-porandakan impian rakyat
kala hidup mendambakan emasnya padi menguning
hancur...
disela-sela insan terkubur puing-puing
berserakan tubuh-tubuh memar bergores luka
kemudian dibalut polesan pundi dolar

mereka yang tergolek lunglai di sana
tak berdaya...

harapannya terbayang di mata nan tegar
masa depannya didambakan
emasnya padi menguning...

Zeta Rosa (5 Juni 2006)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home