Tuesday, June 20, 2006

SBS Radio : Tentang Dana Gempa

Dengarkan Siaran Bahasa Indonesia Radio SBS hari Kamis Jam 10 Malam tentang penggalangan Dana Gempa (tanggal 22 Juni 2006).

Yang Menyentuh Hati


Walaupun berada dalam keadaan sedih dan serba kekurangan, apa yang dilakukan oleh warga korban gempa di Gantiwarno, Wedi, Klaten amatlah menyentuh. Dengan senyum lebar dan wajah tulus, mereka berebutan menarik sisa-sisa meja yang masih berdiri, melapisinya dengan taplak berenda yang sudah sobek dan membuatkan teh manis hasil sumbangan dalam gelas-gelas air mineral plastik untuk disuguhkan pada 7 orang dokter relawan Perhimpunan INTI yang datang untuk menolong mengobati mereka. (Sumber Indonesia Media - USA, silakan buka : www.indonesiamedia.com

Monday, June 19, 2006

Hindarilah Stroke!

Silakan melihat : http://diabetkah.blogspot.com/

Ajaib!

Pak Bardi warga Jogonalan, Kasihan, Bantul, gara-gara gempa tanggal 27 Mei 2006 malah jadi sehat. Mendadak bisa lari keluar rumah padahal sudah menderita stroke selama 2 tahun! Kini malah ikut warga lain 'gotong royong' membersihkan reruntuhan rumah akibat gempa.

Baca "Sungguh-sungguh Terjadi di Harian Kedaulatan Rakyat 19 Juni 2006 (www.kr.co.id)

Memang bagi orang Jawa semua perkara selalu dikomentari "Bejo......" tapi dalam hal ini Pak Bardi memang bejo.
Jangan lupa! Hadirlah pada tanggal 2 Juli 2006 di KJRI Sydney, jam 12 siang untuk pengumpulan dana gempa! Bawalah teman-teman Anda dan bisa juga menyumbangkan masakan atau kue untuk dijual (dilelang).

Sunday, June 18, 2006

Puisi "Yogya Berguncang"

Ketika mereka penat berbaring
tertidur lelap dalam impian khayalnya
akan menjelang datangnya sebokor nasi
mengganti peluhnya menjadi padi melimpah

tetapi masih menjadi impian khayalnya
dalam buaian picingan matanya
tubuhnya penat tak bergeming
beralas bumi Yogya nan permai

sekejap datang bergeretak
bergetar diselingi gemuruh bumi
berujung di gunung Merapi berasap murka
menngemingkan alas tidurnya
terguncang ...
tergugah...
terperangah...

matanya terbelalak
hatinya terperangah kejut
kala bergeretakan runtuh berkeping-keping
memporak-porandakan huni rakyat
memporak-porandakan impian rakyat
kala hidup mendambakan emasnya padi menguning
hancur...
disela-sela insan terkubur puing-puing
berserakan tubuh-tubuh memar bergores luka
kemudian dibalut polesan pundi dolar

mereka yang tergolek lunglai di sana
tak berdaya...

harapannya terbayang di mata nan tegar
masa depannya didambakan
emasnya padi menguning...

Zeta Rosa (5 Juni 2006)

Kiriman Puisi dari Belanda

Penyair Zeta Roza yang tinggal di Belanda mengirimkan puisi ini yang telah dibacakan di Acara SP di Amsterdam, Pentas Puisi, 10 Juni 2006 "Solidaritas Kemanusiaan untuk Korban Bencana Alam di Yogyakarta - Jateng." Puisi ini juga disumbangkan untuk dibacakan pada Malam Dana Gempa yang akan diselenggarakan oleh Kerabat Jawa pada tanggal 2 Juli 2006 mendatang.