Saturday, June 03, 2006

Rapat Kerabat Jawa



Rapat Kerabat Jawa akan diadakan hari ini tanggal 4 Juni 2006 hari Minggu di rumah Mbak Wanty, bagi yang ingin tahu hasilnya silakan emil ke : theresajackson@iinet.net.au

silakan buka :
www.kr.co.id
atau

www.suaramerdeka.com
dan http://bantul.go.id/

Permohonan Dana untuk Dapur Umum


Rotary Taman Sari Yogyakarta akan membuka DAPUR UMUM untuk menyediakan bahan makanan berupa NASI BUNGKUS sebanyak 450 bungkus mulai hari Senin tanggal 5 Juni 2006, bagi yang ingin menyumbang bisa melalui KERABAT JAWA berupa uang untuk dikirimkan kepada mereka.

Friday, June 02, 2006

News from ICOMOS (3)


Intagible heritage : The Batik makers in Bayat.

We in the Yogya Heritage Society, together with Senthir, Pusat Pelestarian Pusaka, JUTAP-UGM, Sahabat Pakuningratan, Camatha have established a post to assist our friends and other disaster victims as well as to undertake a heritage damage assessment with the hope of establishing conservation measures.

If there are any friends who would like to support our work with the items that we need (supplies are extremely limited in the city) you may send them to POSKO JOGJA HERITAGE SOCIETY, jl. Pakuningratan 40 or to my house Jl.Pakuningratan 38, Yogyakarta.

Lets hope that we can put this disaster behind us as soon as possible.

SITA ADISHAKTI

Silakan membaca keadaan Keraton Ngayogyakartahadiningrat sebelum gempa :
www.joglosemar.co.id

News from ICOMOS (2)


There is an extensive damage, not only to the heritage in Yogyakarta itself, but to many areas in the outlying districts. Initial assessments as follow :

TANGIBLE HERITAGE IN YOGYAKARTA

1. The Sultan's Palace :
- Bangsal Trajumas is collapsed which sheltered artifacts and 2sets of gamelan that date from the Majapahit era (Kanjeng Kyai Guntur Laut and Kanjeng Kyai Mahesa Ganggang, tandu Kanjeng Kyai Luwak)
- Bangsal Sri Manganti, columns are damaged
- Ceramic flower pots in the Bangsal Kencono are broken
- The glass doors of the museum are broken
2. Benteng Kraton, the main Pojok Beteng are damaged
3. Damage to the Museum Kereta Keraton (carriage house)
4. Tamansari : the Cemeti island is cracked
5. Puro Pakualaman : the ceiling of the Sewotomo is damaged and some walls are cracked
6. Candi Prambanan, the World Heritage site damage to the Candi Brahma, Candi Nandi and Candi Apik
7. Damage to the Candi Plaosan
8. Damage to the Candi Sojiwan
9. Damage to the Candi Brahma
10. Damage to the Candi Siwa
11. Damage to the Tarumartani Cigar Factory that was built in 1918
12. Damage to the traditional houses in the Jeron Beteng area
13. Damage to the traditional houses in the Kota Gede, Wonokromo, Imogiri area

News from ICOMOS (1)


News from ICOMOS Indonesia about Yogyakarta (forwarded by Scott Robertson, an Australian architect based in Sydney with an interest in Joglo Houses)The report came from Dr Laretna Adishakti, ICOMOS Indonesia member in Yogyakarta.

Yesterday morning I met my friend Ibu Raden Ayu Hambarjan who is one of the staff
at the Sultan's Palace in Yogyakarta. We sent food to the Nur Hidayah Clinic in Wonokromo. The clinic was a very sad site. All the patients were being treated outside on the ground, alongside the busy and crowded street. In fact, at the time of the visit there was an amputation being performed by a surgeon, people lining the streets for food or money - in the foreground of buildings that have been levelled to the earth, this sort of thing is happening in many places in the city, and outside, especially in the county of Bantul.

At this time the needs are quite clear : 1. Tents - it is raining and so the need for watertight coverings is dire. 2. Food and water - there are kitchens in place but no food stuffs. 3. Mats and mattresses - especially for the injured and the sick. 4. Blankets or sarongs 5. Medicine 6. Gasoline 7. Clothing clearing of damaged sites is underway, and following this, plans for rebuilding houses and infrastructure.

Thursday, June 01, 2006

Topik Berita Hari Ini di Yogya

Baca Surat Kabar "Kedaulatan Rakyat" hari ini :

1. Kubah Merapi terbesar sepanjang sejarah
2. Antisipasi penjarahan, polisi kawal kendaraan logistik
3. Di daerah terpencil korban gempa makan sekali sehari, ada yang keracunan Nasi Bungkus sumbangan karena datang terlambat.
4. Yogyakarta sudah aman gempa walau masih ada gempa kecil-kecilan
5. Apa saja yang paling dibutuhkan korban gempa dewasa ini

Baca : www.kr.co.id

Wednesday, May 31, 2006

Selingan (Kridha Basa) - 2


Menawi panjenengan badhe ngersakaken kendharaan punika kula aturi bidal datheng kitha. Sewanipun boten awis, mawi arta sedasa dolar saged nitih pit moderen mubeng-mubeng kitha dipun supiri tiyang landi Australi. Saksampunipun saged nerasaken lampahipun dhateng Darling Harbour.

Selingan (Kridha Basa) - 1




Ing wewengkonipun tengah kitha Sydney (CBD), boten tebih saking QVB ing sakcelakipun prasekawanan George Street lan Market Street sak punika wonten saktunggiling "Becak Moderen" ingkang kanamiaken "Peedapod."

Ingkang dipun wastani Peedapod inggih punika sakjenisipun pit ingkang dipun genjot lan saged dipun muati tiyang tiga kalebet supiripun.

Panjenengan saged nitih kendharaan "bebas polusi" punika, pengendhara pit pethak ingkang mirip becak punika naminipun Mas Scott. Sampun sakwetawis wekdal piyambakipun nyambut damel dados supir pit ingkang ngedab-ngedabi punika.

Links Berita Tentang Gempa

Silakan membuka : www.kr.co.id atau www.detik.com atau www.kompas.com dan
www.suaramerdeka.com

Berita tentang gempa yang ditulis di sini sekedar untuk tambahan info tentang keadaan di Indonesia yang diperoleh melalui pembicaraan telepon dengan sanak saudara di Yogyakarta. Untuk tambahan berita lengkap silakan membuka situs web tersebut diatas.

Tambahan :

Banyak gedung yang roboh antara lain gedung RRI di jalan Gejayan, gedung pertemuan Amung rogo (?) di Baciro yang bisa menampung 6000 orang juga rata dengan tanah, jembatan di dekat jalan Mataram terputus. Bandara sudah bisa dioperasikan lagi, pasar-pasar belum seluruhnya buka. Harga makanan melonjak, kejahatan meningkat. Penjara di Bantul roboh hingga para narapidana melarikan diri. Kesempatan juga dipergunakan untuk para pencuri menjarah. Semoga keadaan segera bisa diatasi.

Tuesday, May 30, 2006

Kisah 2 Warga Australia dari Sydney di Bantul

Sudah beberapa tahun terakhir ini Emily mengajar Bahasa Indonesia di kota Yogyakarta.
Bersama dengan teman-temannya mereka mengontrak rumah di Bantul. Akhir-akhir ini ternyata Bantul diincar para expat untuk tempat tinggal bernuansa hijau dan asri serta tentu saja sewa rumah jauh lebih murah di sana.

Entah bagaimana, Emily dan David pacarnya tiba-tiba memutuskan untuk pindah lagi ke Yogya setelah sekian lama berada di Bantul. Mereka memindahkan semua barang kecuali beberapa helai pakaian ke Yogya dan keesokan harinya gempa menghancurkan kota Bantul

Pada saat gempa terjadi Emily dan David masih tertidur di rumah sewaan mereka di bilangan jl. Magelang. Ketika ibu Emily menelepon dari Sydney barulah mereka terbangun dan lari keluar melihat keadaan.

Ada juga teman Emily lain yang memiliki pengalaman unik. Ia masih berada di Bantul dan ketika gempa terjadi, entah bagaimana ia terlempar bersama tempat tidurnya ke halaman rumah. Seperti laiknya orang Aussie tentu ia mengumpat dengan segala macam f.... words, tetapi tiba-tiba ia menyaksikan rumahnya roboh rata ke bumi!

Agoes Soedjarwo Bintang Film Jawa di Australia


Silakan menonton TV Series "Answer by Fire" yang disiarkan di saluran ABC TV dimulai pada tanggal 28 Mei 2006 jam 8:30 pm yang lalu dan bagi yang ketinggalan bisa menonton siaran ulangannya pada tanggal 3 Juni 2006 hari Sabtu jam 8:30pm sedangkan bagian kedua akan diputar pada tanggal 4 Juni 2006 jam 8:30 hari Minggu.

Pada foto di sebelah kiri atas, Mas Agoes adalah TNI sebelah kanan dan pada foto di sebelah kanan, Mas Agoes di tengah (paling besar tubuhnya). Kisahnya menceritakan tentang perang di Timor Timur pada tahun 1999. Bila Anda menyaksikan siaran ulangannya pada tanggal 3 Juni dapat melihat Mas Agoes jadi TNI.

Monday, May 29, 2006

Dana Gempa di Bantul dan Yogya

Rapat untuk membicarakan penggalangan dana gempa di Bantul dan Yogya diadakan di KJRI Sydney Maroubra pada tanggal 29 Mei 2006. Bagi yang berminat menyumbang bisa menghubungi KJRI Sydney.